Aliran Listrik Sudah Normal

Aliran Listrik Sudah Normal

\"\"PASCA jatuhnya pesawat Cessna, Kp Patapan dan sekitarnya sempat gelap gulita. Penduduk terpaksa menggunakan lilin dan lampu cempor guna menerangi rumah dan lingkungannya. Penerangan tenda pos pengamanan yang didirikan di lokasi kejadian pun menggunakan generator. Lain halnya dengan Selasa (3/7) malam, Patapan sudah terang kembali. Petugas dari PLN melakukan perbaikan hingga pukul 17.00 aliran listrik kembali normal. Kerusakan jaringan akibat insiden pesawat latih tersebut cukup parah. Sejak Selasa pagi puluhan petugas teknis dari PLN diterjunkan untuk melakukan perbaikan. Satu tiang listrik yang patah akibat tertabrak pesawat, diganti. Begitu juga aksesori di tujuh tiang listrik yang berada di area lokasi kejadian. ”Satu tiang listrik diganti karena patah. Dan asesori di tujuh tiang listrik pun mengalami pergantian. Mulai dari isolator sampai traves,” terang Manajer PLN UPJ Cilimus, Tedi Rohendi di lokasi kejadian, kemarin (3/7). Ditanya kerugian akibat insiden, dia menyebutkan sekitar Rp30 juta. Itu meliputi material dan jasa. Namun dia bertekad perbaikan secepatnya dilakukan. Targetnya agar Selasa malam listrik bisa normal kembali. Sehingga 72 konsumen listrik di Kampung Patapan bisa menikmati terangnya listrik seperti biasa. Tedi mengakui jika beberapa hari sebelumnya PLN baru saja mengganti tiang listrik yang berada tidak jauh dari bibir sungai. Itu karena tiang tersebut terbawa arus sungai yang membuat kabel listrik bertegangan cukup tinggi itu menggelayut. ”Karena tidak ada tiang penyangga, maka kabelnya ngelendong. Kita pasang tiang, sehingga ketinggian kabel jauh dari aliran air sungai,” tuturnya. Namun pascainsiden jatuhnya pesawat, tiang yang baru dipasang itu patah. Sehingga pihaknya harus mengganti kembali dengan ketinggian tiang sekitar 10 meter. Bicara soal tegangan jaringan kabel listrik itu, menurutnya, masuk kategori tegangan menengah. Sebab tegangannya mencapai 20 ribu volt dengan 25 KVA dan 20 KV. Meski demikian, ketika ditabrak pesawat, hal itu tidak berpengaruh atau menyetrum pesawat. Sebab aliran listrik mati secara otomatis dengan dimilikinya proteksi. ”Kita punya proteksi, sehingga pas pesawat menabrak kabel, listrik akan mati otomatis,” ungkapnya. Hal itu diakui oleh warga Kampung Lojikaum Desa Karangwuni Kecamatan Sedong, Pulung. Pada saat pesawat menabrak jaringan kabel, dia mengaku listrik rumahnya mendadak mati. Itu berbarengan dengan suara ledakan gardu yang dimungkinkan dua kabel beradu. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: